Satwa Endemik Kepulauan Mentawai Sumatra
Kabupaten
Kepulauan Mentawai adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi
Sumatera Barat, Indonesia. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan UU RI No. 49
Tahun 1999 dan dinamai menurut nama asli geografisnya. Kabupaten ini
terdiri dari 4 kelompok pulau utama yang berpenghuni yaitu Pulau
Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara dan Pulau Pagai
Selatan yang dihuni oleh mayoritas masyarakat suku Mentawai. Selain itu
masih ada beberapa pulau kecil lainnya yang berpenghuni namun sebagian besar
pulau yang lain hanya ditanami dengan pohon kelapa. Di pulai ini juga
terdapat satwa endemic yang hanya dapat di temukan di pulai ini yaitu:
1. Beruk
Mentawai
Sumber:: materiipa.com |
Nama ilmiah: Macaca pagensis
Tingkatan takson: Spesies
Spesies: M. pagensis
Famili: Cercopithecidae
Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Status Konservasi: Kritis
Bokoi (beruk) adalah sejenis monyet yang menyebar terbatas di Kepulauan Mentawai, lepas pantai barat Sumatra. Nama itu adalah sebutan yang sering digunakan oleh penduduk Kepulauan Mentawai untuk menyebut hewan tersebut. Secara umum bokoi mirip dengan beruk pada umumnya. Perbedaan bokkoi dengan beruk jenis lain adalah pada rambut bagian pipi dan mahkota. Bagian pipi bokkoi berwarna lebih gelap daripada beruk lainnya, sedangkan mahkota bokkoi berwarna cokelat serta rambut pada dahi kepala lebih panjang. Bokoi memiliki kantong pipi yang terlihat jelas. Punggung dan tangannya sering digunakan untuk membawa barang dan makanan. Bulu bokoi berwarna cokelat gelap pada bagian belakang sedangkan pada bagian leher, bahu dan bagian bawah berwarna cokelat pucat. Kaki bokoi juga berwarna coklat.
2. Monyet
ekor babi
Sumber :Wikipedia.org |
Nama
ilmiah: Simias concolor
Kingdom: Animalia
Tingkatan
takson: Spesies
Spesies: S.Concolor
Status konservasi : Hewan Langka
Simakobu
begitu sebutan bagi kera ekor babi di kepulauan mentawai adalah hewan yang
masih satu keluarga dengan kera. Fauna ini memiliki nama ilmiah Simias concolor. Hewan ini termasuk dalam kelas Mammalia yaitu hewan yang berkembang biak dengan beranak. Simakobu ditemukan di Indonesia tepatnya di
Pulau Sipora Pagai Utara dan Pagai Selatan serta di Pulau Siberut.
Simakobu
jantan memiliki panjang sekitar 490-550 mm sedangkan pada betina memiliki
panjang 460-550 mm. Berat rata-rata sekitar simakobu adalah 8,7 kg untuk jantan
dan 7,1 kg untuk betina. Panjang ekor simakobu bervariasi antara 14 hingga 15
cm. Ada dua jenis warna pada simakobu yaitu abu-abu gelap dan warna coklat
muda, tetapi warna abu-abu gelap lebih umum ditemui. Simakobu memiliki tangan
dan kakinya yang sama panjang. Ekor simakobu berukuran agak pendek dibandingkan
dengan spesies primata yang lain. Simakobu yang sudah dewasa memiliki warna
rambut hitam dan semakin gelap daripada saat masih muda. Keunikan hewan ini
adalah ekornya pendek, setra tidak berbulu, bulunya hanya ada pada ujung ekor. Karena
bentuk ekornya yang seperti ekor babi tersebut maka simakobu juga sering
disebut monyet ekor babi.
3. Tupai
Mentawai
Sumber: indosurvival.com |
Nama ilmiah:Tupaia chrysogaster
Tingkatan takson: Spesies
Ordo: Tupai
Filum: Chordata
Status Konservasi: Terancam
Tupai
mentawai atau yang sering dikenal Golden-Bellied Treeshrew merupakan jenis
tupai yang hidup pada kepuluan Mentawai, Sumatra Barat, Indonesia. Tupai
mentawai memiliki ekor yang panjang, dan memiliki pendengaran, penglihatan,
serta penciuman yang baik. Tupai ini termasuk ke dalam omnivora yang
artinya pemakan segala jenis. Makanan yang dimakan adalah berbagai
serangga, vertebrata kecil, buah-buahan, dan biji-bijian. Tupai
mentawai masuk ke dalam keluarga Tupaiidae. Populiasinya terus berkurang karena
jumlah pohon di kepulauan Mentawai terus berkurang akibat illegal logging.
Sumber : |wikipedia|
Komentar
Posting Komentar